Inilah Diet Pra Bedah

Kurang Gizi (undernutrisi)

Orang yang dalam keadaan sehat dengan status gizi yang memuaskan berada dalam posisi yang menguntungkan untuk bertahan terhadap stress akibat depresi. Namun, keadaan kurang gizi umumnya merupakan gambaran klinik banyak keadaan yang memrlukan tindakan pembedahan, khususnya kelainan pada sistem pencernaan.

Sebagai contoh, obstruksi saluran pencernaan bagian atas, seperti yang terjadi akibat keganasan, menyebabkan konsumsi makanan yang memadai tidak mungkin terlaksana. Ulkus peptikum dengan rasa nyeri dan apenuh pada ulu hati menyebabkan pasien menolak banyak makanan sehingga diet yang diberikan tidak mencukupi.

Inflamansi dan ulserasi pada colon dapat mengakibatkan adanya mukus serta darah dalam faeses yang menunjukkan hilangnya protein dan zat besi dari dalam tubuh. Pada kasus luka bakar berat yang memerlukan operasi plastik, dapat terjadi deplesi protein akibat terlepasnya protein ke dalam cairan eksudat yang merembes keluar dari permukaan luka bakar.

Periode pendahuluan dalam pemberian nutrisi khusus ditandai dengan pemberian bantuan agar pasien mengalami kesembuhan yang memuaskan. Jika tindakan ini dilakukan secara efektif, yang kalau perlu dengan menggunakan selang lambung atau infus, operasi akan dilangsungkan tanpa banyak penundaan.

Obesitas

Telah kita saksikan bahwa orang yang gemuk bukanlah objek pembedahan yang baik karena dapat memberikan kesulitan dalam penegakan diagnosis dan pelaksaan teknik operasi kepada dokter bedah; pasien-pasien yang gemuk juga cenderung mengalami komplikasi dalam periode pasca bedah. Karena alasan inilah, penurunan berat badan dalam masa pra bedah sering dilakukan pada pasien-pasien overweight yang tengah menunggu suatu operasi selektif.