Sebutkan Penyakit Gigi dan Penyebabnya

Dua macam penyakit gigi yang dapat dicegah adalah karies dentis dan penyakit pada periodonsium. Kedua penyakit mulai terjadi sejak awal kehidupan anak. Insidensi pembentukan karies yang paling tinggi terdapat dalam usia kanak-kanak dan remaja. Setelah usia 25 tahun jarang terbentuk karis yang baru, sekalipun lubang-lubang yang lama akan melebar. Penyakit pada periodonsium terutama terjadi pada orang dewasa dan merupakan keadaan yang paling sering menyebabkan tanggalnya gigi.

Karies dentis (gigi berlubang)

Karies dentis (gigi berlubang) merupakan kerusakan enamel, dentin dan semen yang berlangsung secara progresif. Dalam abad pertengahan, keadaan ini dianggap sebagai akibat adanya ulat di dalam gigi. Sejak tahun 1890 telah diketahui bahwa karies dentis terjadi hanya kalau ada tiga faktor:

  1. Gigi yang rentan.
  2. Adanya substrat untuk bakteri kariogenik.
  3. Adanya bakteri kariogenik

Sepuluh tahap dalam proses perkembangan karies dentis

  1. Streptococcus mutans + sukrosa + gigi yang rentan.
  2. Streptococcus mutans memetabolisir sukrosa sehingga menghasilkan asam laktat.
  3. Asam laktat menurunkan pH hingga di bawah 5.5
  4. Kalsium meninggalkan enamel gigi.
  5. Struktur enamel mengalami kerusakan.
  6. Asam laktat mengenai lapisan dentin dan semen.
  7. Kalsium meninggalkan lapisan dentin dan semen.
  8. Lapisan dentin dan semen mengalamim kerusakan.
  9. Bakteri memasuki pulpa dentis.
  10. Akar gigi mengalami infeksi dan terbentuk abses.

Gigi yang rentan

Kerentanan sebuah gigi tergantung kepada status gizi selama proses perkembangan gigi dan kepada hereditas seseorang. Keberadaan fluorida dan status gizi keseluruhan yang baik selama proses perkembangan gigi akan membuat gigi lebih kokoh dan tahan terhadap karies. Secara genetik, gigi pada sebagian orang mempunyai sifat lebih tahan terhadap karies daripada orang-orang lainnya.

Substrat

Bakteri kariogenik akan memetabolisir hidratarang sebagai sumber energi, masing-masing bakteri dapat beradaptasi untuk memetabolisir masing-masing hidratarang. Sukrosa, glukosa dan fruktosa merupakan substrat yang dapat digunakan bakteri, tetapi di antara ketiga jenis hidratarang ini, sukrosa substrat yang paling penting.

Bakteri kariogenik

Strain tertentu streptococcus, lactobacillus dan actinomyces bersifat kariogenik. Kuman-kuman ini memetabolisir hidratarang dan menghasilkan asam. Streptococcus mutans merupakan bakteri kariogenik yang paling penting. Kuman ini memetabolisir sukrosa hingga menghasilkann asam laktat yang akan menurunkan pH di sekeliling gigi. Begitu pH turun sampai di bawah 5.5, ion-ion kalsium akan mulai meninggalkan enamel gigi. Proses inmi disebut demineralisasi.

Dental Plaque

Dental plaque merupakan bahan lengket berwarna putih yang tertimbun pada permukaan gigi. Bahan ini mengandung bakteri di dalam matriks yang tersusun dari garam, protein dan senyawa-senyawa polisakarida. Senyawa-senyawa polisakarida disintetis oleh bakteri dan bekerja sebagai substrat cadangan bila tidak tersedia gula. Dental plaque mulai terbentuk pada batas antara gigi dan gusi. Lapisan ini menebal dan meluas ke seluruh permukaan gigi ketika bakteri memprbanyak diri dan mensintesis lebih banyak polisakarida. Dental plaque mempercepat terjadinya karies dengan:

  1. Memudahkan pelekatan bakteri pada gigi.
  2. Memungkinkan tertimbunnya zat-zat asam di sekeliling gigi.
  3. Merintangi pencapaian air liur pada permukaan gigi, sehingga air liur tidak dapat membasuh gigi dan menetralkan zat asam di sekitarnya.
  4. Tanpa adanya gula, polisakarida yang terdapat dalam dental plaque memberikan suplai energi kepada bakteri kariogenik

Penyakit Periodonsium

Penyakit ini menghinggapi jaringan di sekeliling gigi dan terjadi pada tempat pertemuan dental plaque akan menghasilkan toksin dan enzim yang merembes keluar dari lapisan tersebut untuk kemudian masuk ke dalam jaringan gusi. Disini zat-zat tersebut mengakibatkan iritasi, inflamasi dan kerusakan jaringan. Tempat-tempat kerusakan jaringan ini kemudian diserang oleh bakteri lain yang menimbulkan infeksi pada akar gigi dan merusak ligamentum periodonsium. Akibat kerusakan ini, gigi akan menjadi goyah dan akhirnya tanggal (copot).