Puasa dapat meningkatkan kekuatan tubuh dan pikiran

Puasa itu tidak melemahkan jaringan otot atau mengurangi kekuatan tubuh. Malahan, puasa itu dapat mengembalikan dan memperbarui energi sehingga tubuh menjadi lebih segar dan lebih bersemangat. Selain itu puasa juga dapat mempengaruhi sel-sel otak.

Ketika kita berpuasa, kita harus terus menggerakkan tubuh atau melakukan aktivitas. Muslim yang berpuasa, tidak boleh memperbanyak tidur, berdiam diri, dan bermalas-malasan. Ia harus tetap menggerakan tubuhnya dan menjalankan aktivitas sehari-hari, sebab pergerakan tubuh akan mengoptimalkan fungsi liver dan otot, serta membebaskan tubuh dari endapan lemak serta melindungi tubuh dari penambahan aparatus ketone. Sama halnya, pergerakan otot akan mengoptimalkan proses sintesis protein dalam liver dan otot.

Puasa itu adalah meninggalkan makanan dan minuman, dan mengaktifkan perangkat metabolisme (proses sintesis kimiawi dan biologis) agar berfungsi dengan baik. Siang adalah waktu berlangsungnya proses pencernaan dan penyerapan makanan, terutama proses penyerapan, karena siang hari adalah waktu aktivitas dan pergerakan sehingga tubuh membutuhkan banyak energi.

Kebutuhan itu dipenuhi oleh semua perangkat pencernaan. Allah telah menyempurnakan penciptaan manusia dan melengkapinya dengan jam-jam biologis yang mengatur produksi bermacam-macam hormon serta perangkat pencernaan yang banyak bekerja di siang hari sesuai dengan tingkat aktivitas manusia.

Di antara hormon terpenting yang diatur produksinya oleh jam biologis manusia adalahhormon kortisol dan adrenalin. Ada beberapa hormon yang mencapai puncak produksinya kiraa-kira pada pukul sembilan pagi, pada orang yang tidur di malam harinya, dan berkurang secara bertahap hingga hanya mencapai seperlimanya pada pertengahan malam, termasuk di antaranya adalah hormon-hormon pencernaan dan adrenalin, yang mencapai puncaknya pada ujung pagi dan ujung siang (kira-kira jam 9 pagi dan jam 2 siang).

Hormon ini berfungsi untuk meningkatkan produksi glukosa dan asam lemak, sekaligus juga membantu sintesis protein dan oksidasi asam amino pada jaringan otot serta mendorong elanin menuju liver untuk memproduksi glukosa baru dan menyiapkan energi yang dibutuhkan tubuh, sekaligus juga merangsang saraf.

Gerakan dan aktivitas ketika berpuasa akan membantu tubuh untuk memenuhi kebutuhannya terhadap glukosa yang diproduksi dan disimpan dalam liver. Glukosa merupakan bahan bakar untuk sel-sel otak, sel darah merah, sel tulang, dan juga sel-sel saraf. Jika kebutuhan glukosa terpenuhi, semua sel tubuh dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Tubuh juga dapat tetap menjalankan tugasnya karena selama puasa tetap berlangsung sintesis protein dari asam-asam amino.

Dengan begitu, cadangan energi yang disimpan pada beberapa jaringan tubuh akan dipergunakan sehingga tubuh terbebas dari endapan lemak dan toksin yang membahayakan kesehatan jika tidak dipergunakan.

Tidur dan bermalas-malasan ketika berpuasa justru akan menghalangi tubuh untuk menjalankan fungsi alaminya. Selain itu, juga dapat menimbulkan penyakit dan menjadikan kita semakin malas dan jumud.

Tidur sepanjang siang pada bulan ramadhan dan melek sepanjang malam akan merusak fungsi jam biologis dalam tubuh sehingga sel-sel tubuh tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik,