Unsur-Unsur Mineral dan Air

Tubuh tidak dapat mensintesis mineral sehingga unsur-unsur ini harus disediakan lewat makanan. Kebanyakan mineral dapat dideteksi dalam tubuh dan unsur mineral yang diperlukan hanya dalam jumlah sedikit sekali disebut unsur runutan (trace element).

Unsur-unsur mineral terdapat di dalam jaringan tulang, gigi dan protein. Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian enzim dan sangat penting dalam pengendalian komposisi cairan tubuh.

Sekitar 65% dari bobobt tubuh adalah air. Air ini merupakan unsur paling penting diantara semua nutrien dan terdapat baik dalam makanan padat maupun dalam minuman. Sejumlah kecil air dihasilkan oleh metabolisme. Air merupakan media tempat semua proses metabolisme berlangsung. Kehilangan air terjadi melalui udara pernapasan di samping lewat keringat, urine dan faeses.

Unsur mineral hanya kurang lebih 3% dari keseluruhan bobot tubuh, tetapi keberadaan unsur mineral amatlah penting. Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan skeleton (kerangka). Kerangkan mengandung mineral tubuh dalam proporsi yang besar.

Mineral yang terlibat dalam berbagai proses tubuh diantaranya adalah kalsium, fosfor, kalium/potasium, sulfur/belerang, besi, fluor, tembaga, seng, mangan, magnesium, kromium, selenium, natrium/sodium, klor, yodium, kobalt.

Banyak mineral dalam makanan berbentuk garam, dan garam terdapat pada semua jaringan serta cairan tubuh.

Mineral dalam tubuh memiliki tiga fungsi:

  1. Mineral merupakan konstituen tulang dan gigi, yang memberikan kekuatan serta rigiditas kepada jaringan tersebut, misalnya kalsium, fosfor, dan magnesium.
  2. Mineral membentuk garam-garam yang dapat larut dan dengan demikian mengendalikan komposisi cairan tubuh. Natrium dan klorida merupakan unsur penting dalam cairan ekstraseluler dan darah; kalium, magnesium dan fosfor merupakan unsur penting dalam intraseluler.
  3. Mineral turut membangun enzim dan protein. Sulfur merupakan bagian dari asam-asam amino methionine dan cysteine